POLINOMIAL (SUKU BANYAK) =>MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XI MIPA SEMESTER 2
POLINOMIAL (SUKU BANYAK)
Suku banyak (polinomial) adalah sebuah ungkapan aljabar yang variabel (peubahnya) berpangkat Bilangan bulat non negatif.
Bentuk umum :
y = F(x) = a0xn + a1xn-1
+ a2xn-2 + … + an-1x + an
Dengan n Є
bilangan bulat
an
≠ 0
Pengertian-pengertian:
a0, a1, a2 ,…, an-1
, an
Disebut koefisien masing-masing bilangan real (walaupun
boleh juga bilangan kompleks)
Derajat Suku Banyak adalah pangkat tertinggi dari
pangkat-pangkat pada tiap-tiap suku, disebut n.Untuk suku banyak nol dikatakan
tidak memiliki derajat.
Suku : a0xn , a1xn-1
, a2xn-2 , … , an-1x , an
Masing-masing merupakan suku dari suku banyak
Suku Tetap (konstanta)
A0 adalah suku tetap atau konstanta, tidak
mengandung variabel/peubah. Sedangkan anxn adalah suku
berderajat tinggi.
Soal
1. Diketahui suku banyak: f(x) = 2x5+3x4-5x2+x-7
Tentukan suku tetapnya.
Jawab :
Suku tetap adalah konstanta.
Maka, suku tetapnya adalah -7
2. Diketehui suku banyak: f(x) = 2x5+3x4-5x2+x-7
tentukan derajat suku
banyaknya
Jawab:
Derajat
suku banyak adalah pangkat tertinggi dari suku-suku yang ada.
x5 adalah pangkat
tertinggi. Jadi f(x) berderajat 5
NILAI SUKU BANYAK
Jika f(x) = axn + bxn-1+CXN-2+…+f maka nilai suku banyak dapat dicari dengan
cara subtitusi dan skematik.
Soal
1. Diketahui fungsi polinom f(x) = 2x5+3x4-5x2+x-7
Maka nilai fungsi
tersebut untuk x=-2 adalah
a.
-90 d. 45
b.
-45 e. 90
c. 0
Pembahasan
f(x) = 2x5+3x4-5x2+x-7
Cara 1 (subtitusi): x = -2
f(-2)= 2(-2)5+3(-2)4+5(-2)2+(-2)-7
f(-2)= -45
Cara 2 (skematik)
f(x) = 2x5+3x4-5x2+x-7,
x=-2
Ambil koefisiennya:
-2 2 3 0 -5 1 -7
-4 2 -4 18 -38 +
2 -1 2 -9 19 -45
Jadi nilai suku banyaknya -45
2. Diketahui fungsi kuadrat : f (x) = 1
x2 + 3 x - 5
2 4
untuk x=2 maka nilai suku banyak tersebut
adalah:
Pembahasan:
Cara
Substitusi: f(2) = 1 (2)2 + 3
(2) - 5
2 4
=
2 + 3 - 5
2
= -
3
2
Cara skematik:
2 1 3 - 5
2 4
1 7
2
1 7 -3
2 4 2
Jadi nilai suku
banyaknya -3/2
OPERASI PADA SUKU
BANYAK
Penjumlahan, pengurangn dan perkalian Suku Banyak
1. Penjumlahan
contohnya:
f (x) = 3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3 , g(x) = 4x3 – 6x2 + 7x - 1
Tentukan :
f (x) + g(x)
Jawab : f
(x) + g(x) = (3x4 – 2x3 + 5x2
– 4x + 3) + (4x3 – 6x2 + 7x – 1)
= 3x4 + (-2 +4)x3 + (5-6)x2 + (-4+7)x +
(3-1)
= 3x4 + 2 x3 – 1x2 + 3x + 2
2. Pengurangan
contoh: : f (x) =
3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3 , g(x) = 4x3 – 6x2 + 7x - 1
Tentukan :
f (x) - g(x)
Jawab
: f (x) - g(x) =
(3x4 – 2x3 + 5x2 – 4x + 3) - (4x3 –
6x2 + 7x – 1)
= 3x4
+ (-2 -4)x3 + (5+6)x2 + (-4-7)x + (3+1)
= 3x4 - 6x3 +11x2 - 11x + 4
3. Perkalian
Contohnya: f (x) = 2x3 + 5x2
– 4x + 3 , g(x) = 6x2 + 7x - 1
Tentukan : f (x) x g(x)
Jawab
: f (x) x g(x) = (2x3 + 5x2 – 4x + 3)
x (6x2 + 7x – 1)
= 2x3 (6x2 + 7x – 1) + 5x2 (6x2
+ 7x – 1)
– 4x (6x2 + 7x
– 1) + 3 (6x2 + 7x – 1)
= 12x5 + 14x4 – 2x3 + 30x4 +
35x3 – 5x2
- 24x3 – 28x2 + 4x + 18x2 +21x - 3
=
12x5 + 34x4 – 26x3 – 15x2 + 25x – 3
PEMBAGIAN PADA SUKU BANYAK
Pembagian sukubanyak P(x) oleh (x – a) dapat ditulis dengan
P(x)
= (x – a)H(x) + S
Keterangan:
P(x) sukubanyak yang dibagi,
(x – a) adalah pembagi,
H(x) adalah hasil pembagian,
dan S adalah sisa pembagian
TOREMA SISA
Jika sukubanyak P(x) dibagi (x – a), sisanya P(a) dibagi (x
+ a) sisanya P(-a)
dibagi (ax – b) sisanya P(b/a)
Contoh 1:
Tentukan sisanya jika 2x3 – x2 + 7x + 6 dibagi x + 1 atau dibagi x – (-1)
Jawab: sisanya adalah
P(-1) = 2.(-1)3 – (-1)2 + 7(-1) + 6
= - 2 – 1 –
7 + 6
= -4
Contoh 2:
Tentukan sisa dan hasil baginya jika x3 + 4x2
- 5x – 8 dibagi x - 2
Jawab:
Dengan teorema sisa, dengan mudah kita dapatkan sisanya,
yaitu P(2) = 8 + 16 - 10 - 8
= 6
tapi untuk menentukan hasil baginya kita gunakan: Pembagian
Horner:
dengan menggunakan bagan seperti berikut:
x3 + 4x2 - 5x – 8 dibagi x - 2
2 1
4 -5 -8
koefisien
2 12 14 Polinum
1 6 7 6
Koefisien hasil bagi
1 6 7
Jadi hasil baginya: x2
+ 6x + 7
Contoh 3:
Tentukan sisa dan hasil baginya jika 2x3 - 7x2
+ 11x + 5 dibagi 2x - 1
Jawab:
(2x3 - 7x2 + 11x + 5) : (2x – 1)
Sisa:
P(½) = 2(½)3 – 7(½)2 + 11.½ + 5
= 2.⅛ - 7.¼ +
5½ + 5
= ¼ - 1¾ + 5½ + 5
= 9
2x3 - 7x2 + 11x + 5 dibagi 2x – 1
Kita gunakan pembagian horner
2x3 - 7x2 + 11x + 5 dibagi 2x – 1 →x = 1
2
2 -7
11 5
1
2 1
-3 4
2 -6 8
9
Koefisien hasil bagi
2 -6 8
9
Sehingga 2x3 - 7x2 +
11x + 5 dibagi 2x – 1
Dapat ditulis: 2x3 – 7x2 + 11x + 5 = (x - ½)(2x2 – 6x + 8) +
9
= (2x – 1)(x2 – 3x + 4) + 9
Pembagi : 2x -
1
Hasil bagi : x2 – 3x + 4
Sisa : 9
Contoh 4:
Nilai m supaya 4x4 – 12x3 + mx2
+ 2 habis dibagi 2x – 1 adalah….
Jawab: habis dibagi → S = 0
P(½) = 0
4(½)4 – 12(½)3 + m(½)2 + 2
= 0
¼ - 1½ + ¼m + 2 = 0
¼m = -¼ + 1½ - 2 (dikali 4)
m = -1 + 6 – 8
m = -3
Jadi nilai m = -3
Pembagian Dengan (x –a)(x – b)
Bentuk pembagiannya dapat ditulis sebagai
P(x) = (x
– a)(x – b)H(x) + S(x)
berarti: untuk x = a , P(a) = S(a) dan untuk x = b,P(b) =
S(b)
Catatan: S(x) berderajat 1, misal px + q
Contoh5:
Suku banyak (x4 – 3x3 – 5x2 + x – 6) dibagi (x2 – x – 2),
sisanya sama dengan….
Jawab:
Bentuk pembagian ditulis: P(x) = (x2 – x – 2)H(x) + S(x)
Karena pembagi berderajat 2 maka sisa = S(x) berderajat 1
misal: sisanya px + q
sehingga bentuk pembagian
ditulis:
Fx4 – 3x3 – 5x2 + x – 6 = (x2 – x
– 2)H(x) + px + q
Fx4 – 3x3 – 5x2 + x – 6 = (x + 1)(x – 2)H(x) + px + q
P(x) dibagi (x + 1) bersisa P(-1)
P(x)
dibagi (x – 2) bersisa P(2)
P(-1) = (-1)4 – 3(-1)3 – 5(-1)2 + (-1) – 6
= 1 +
3 – 5 – 1 – 6 = -8
P(2) = 24
– 3.23 – 5.22 + 2 – 6
= 16
– 24 – 20 + 2 – 6 = -32
P(x) = px
+ q
P(-1) = -p +
q = -8
P(2) = 2p +
q = -32 _
-3p
= 24 ®
p = -8
p = -8 disubstitusi ke
–p + q = -8
8 + q = -8 ® q = -16
Sisa: px + q = -8x + (-16) Jadi
sisa pembagiannya: -8x -16
Contoh 6:
Suatu suku banyak bila dibagi oleh x + 2 bersisa -13, dibagi
oleh x – 3 sisanya 7.
Suku banyak tersebut bila dibagi oleh x2 – x - 6 bersisa….
Jawab:
Misal sisanya: S(x) = ax + b,
P(x): (x + 2) Þ
S(-2) = -13 ®
-2a + b = -13
P(x): (x – 3) Þ S(3) = 7 ® 3a + b
= 7 _
-5a =
-20®
a = 4
a = 4 disubstitusi ke -2a + b = -13
®
-8 + b =
-13
®
b = -5
Jadi sisanya adalah: ax + b = 4x
- 5
Contoh 7:
Jika suku banyak
P(x) = 2x4 + ax3 - 3x2 + 5x
+ b dibagi oleh (x2 – 1) memberi sisa 6x + 5, maka a.b=….
Jawab :
P(x) = 2x4 + ax3 - 3x2 + 5x
+ b
P(x) : (x2 – 1)
Þ
sisa = 6x + 5
Pembagi : (x2 -1) = (x + 1)(x – 1)
Maka:
P(x):(x + 1) Þ sisa =P(-1)
P(-1) = 2(-1)4 + a(-1)3 – 3(-1)2
+ 5(-1) + b = 6(-1) + 5
2 - a - 3 – 5 + b = – 6 + 5
-a + b - 6 = -1
-a + b = 5…………….(1)
P(x):(x – 1) Þ sisa =P(1)
P(1) = 2 (1)4 + a(1)3 – 3(1)2
+ 5(1) + b = 6(1) + 5
2
+ a -
3 + 5 +
b = 6 + 5
a + b + 4 = 11
a + b = 7…………………...(2)
-a + b =
5.…(1)
a + b =
7….(2) +
2b = 12
® b =
6
b = 6 disubstitusi ke a + b = 7
a + 6 = 7
a = 1
Jadi a.b = 1.6 = 6
Contoh 8
Jika suku banyak x3 – x2 + px + 7 dan
sukubanyak 2x3 + 3x2 - 4x – 1 dibagi (x + 1)
akan diperoleh sisa
yang sama, maka nilai p sama dengan….
Jawab:
x3 – x2 + px + 7 dibagi (x + 1)
Sisanya P(-1) = -1 -1 –
p + 7
= 5 - p
2x3 + 3x2 - 4x – 1 dibagi (x + 1)
Sisanya P(-1) = -2 + 3 + 4 – 1
= 4
Karena sisanya sama,
Berarti 5 – p = 4
- p = 4
– 5
Jadi p = 1
Contoh 9
Jika suku banyak x3 – 7x + 6 dan sukubanyak x3
– x2 – 4x + 24 dibagi (x + a) akan diperoleh sisa yang sama, maka nilai a sama dengan….
Jawab:
x3 – 7x + 6 dibagi (x + a)
Sisanya P(-a) = a3 – 7a + 6
x3 – x2 – 4x + 24 dibagi (x + a)
Sisanya P(-a) = a3 – a2 – 4a + 24
Sisanya sama berarti:
a3 – 7a + 6 = a3 – a2 – 4a
+ 24
a2 – 7a + 4a + 6 – 24 = 0
a2 – 3a – 18 = 0
(a + 3)(a – 6) = 0
a = -3 atau a = 6
Jadi nilai a = - 3
atau a = 6
Contoh 10:
Jika suku banyak
P(x) = 2x3 + ax2 - bx + 3 dibagi oleh
(x2 – 4) memberi sisa x + 23, maka a + b=….
Jawab :
P(x) = 2x3 + ax2 - bx + 3
P(x) : (x2 – 4)
Þ
sisa = x + 23
Pembagi : (x2 – 4) = (x + 2)(x – 2)
Maka:
P(x):(x + 2) Þ sisa = P(-2)
-16 + 4a + 2b +
3 = (-2) + 23
4a
+ 2b =
21 + 13
4a
+ 2b = 34….(1
P(x) = 2x3 + ax2 - bx + 3
P(x) : x2 - 4
Þ
sisa = x + 23
Pembagi : x2 -1 = (x + 2)(x – 2)
Maka:
P(x):(x – 2) Þ sisa =P(2)
16 + 4a – 2b + 3
= 2 + 23
4a – 2b +
19 = 25
4a –
2b = 25 – 19
4a – 2b = 6….(2)
4a + 2b =
34.…(1)
4a – 2b = 6….(2) +
8a =
40
® a =
5
a = 5 disubstitusi ke 4a – 2b = 6
20 – 2b = 6
-
2b = -14 ®
b = 7
Jadi a + b = 5 + 7 = 12
TEOREMA FAKTOR
Jika f(x) adalah sukubanyak; (x – k) merupakan faktor
dari f(x) jika dan hanya jika
f(k) = 0
Artinya: Jika (x – k) merupakan faktor, maka nilai f(k)
= 0 sebaliknya, jika f(k) = 0
maka (x – k) merupakan faktor
Contoh 1:
Tunjukan (x + 1) faktor dari
x3 + 4x2 + 2x – 1
Jawab:
(x + 1) faktornya, berarti P(-1) = 0
P(-1) = (-1)3 + 4(-1)2 + 2(-1) – 1
= -1 + 4 – 2
– 1 = 0
Jadi, (x + 1) adalah faktornya.
Cara lain untuk menunjukan (x + 1) adalah faktor dari x3
+ 4x2 + 2x – 1 adalah dengan
pembagian horner:
1 4 2 -1
-1
-1 -3
1 +
1 3 -1
0
Karena sisa pembagiannya 0 maka (x + 1) meripakan factor
dari x3 + 4x2 + 2x – 1
Contoh 2:
Tentukan faktor-faktor dari P(x) = 2x3 – x2 – 7x + 6
Jawab:
Misalkan faktornya (x – k), maka nilai k yang
mungkin adalah pembagi bulat dari 6, yaitu
pembagi bulat dari 6 ada 8 yaitu: ±1, ±2, ±3, dan ±6. Nilai-nilai
k itu kita substitusikan
ke P(x), misalnya k = 1 diperoleh:
P(1) = 2.13 – 1.12 – 7.1 + 6
= 2 – 1 – 7 +
6
= 0
Oleh karena P(1) = 0, maka (x – 1) adalah salah satu factor dari
P(x) = 2x3 – x2 -7x + 6
Untuk mencari faktor yang lain, kita tentukan hasil bagi
P(x) oleh (x – 1) dengan
pembagian horner:
Koefisien sukubanyak P(x) = 2x3 – x2 –
7x + 6 adalah 2 -1
-7 6
2 -1
-7 6
1 2 1
-6
+
2 1
- 6 0
Hasil baginya: H(x) = 2x2 + x - 6
Karena hasil baginya adalah H(x) = 2x2 + x
– 6 = (2x – 3)(x + 2) dengan demikian
2x3 – x – 7x + 6 = (x – 1)(2x2 + x –
6)
2x3 – x – 7x + 6 = (x – 1)(2x – 3)(x + 2)
Jadi faktor-faktornya adalah (x – 1), (2x – 3 )
dan (x + 2)
Contoh 3:
Diketahui (x – 2) adalah factor P(x) = 2x3 + x2
- 7x - 6. Salah satu faktor yang lainnya
adalah…. a. x + 3
b. x
– 3
c. x – 1
d. 2x
– 3
e. 2x
+ 3
P(x) = 2x3 + x2 - 7x – 6 berarti
koefisien P(x) adalah 2 1
-7 -6 k = 2
2 1 -7 -6
2 4 10
6 +
2 5
3 0
Hasil baginya: H(x) = 2x2 + 5x + 3
= (2x + 3)(x +
1)
Jadi faktor yang lain adalah 2x + 3
Contoh 4:
Sukubanyak f(x) = x3 - ax2 + bx – 2 mempunyai faktor (x –
1). Jika dibagi oleh (x + 2) bersisa -36, maka nilai a + b adalah….
a. 5 b. 6 c.
7 d.8
e.9
Jawab:
Sukubanyak f(x) = x3 - ax2 + bx – 2
(x – 1) faktor f(x) → f(1) = 0
1 –
a + b – 2 = 0
-a + b
= 1….(1)
dibagi (x + 2) bersisa -36, f(-2) = -36
(-2)3 –
a(-2)2 + b(-2) – 2 = -36
- 8 – 4a – 2b – 2 = -36
- 4a – 2b = -36 + 10
-4a – 2b = -26
2a + b = 13….(2)
Persamaan (1): -a + b = 1
Persamaan (2): 2a + b = 13 -
-3a = -12
a = 4
b = 1 + 4 = 5
Jadi nilai a + b = 4 + 5 = 9
Akar-akar Rasional Persamaan
Sukubanyak
Salah satu penggunaan teorema faktor adalah mencari
akar-akar sebuah persamaan sukubanyak, karena ada hubungan antara faktor dengan
akar-akar persamaan sukubanyak
Jika P(x) adalah sukubanyak; (x – k) merupakan faktor
dari P(x) jika dan hanya jika k akar dari persamaan P(k) = 0
k disebut akar atau nilai nol dari
persamaan sukubanyak: P(x) = 0
Teorema Akar-akar Rasional
Jika P(x) = anxn + an-1xn-1 + …+ a1x + ao dan (x – k) merupakan faktor dari P(x) maka
K merupakan akar dari P(x).
Contoh 1:
Tunjukan -3 adalah salah satu akar dari x3 –
7x + 6. Kemudian tentukan akar-akar yang
lain.
Jawab:
Untuk menunjukan -3 akar dari P(x), cukup kita tunjukan
bahwa P(-3) = 0
P(x) = x3 – 7x
+ 6.
P(-3) = (-3)3 – 7(-3) + 6
= -27 + 21 + 6
= 0
Oleh karena P(-3) = 0, maka -3 adalah akar dari Persamaan
P(x) = x3 – 7x + 6 = 0
Untuk menentukan akar-akar yang lain, kita tentukan terlebih
dahulu hasil bagi
P(x) = x3 – 7x + 6 dengan x + 3 dengan pembagian Horner sebagai
berikut
P(x) = x3 – 7x + 6
berarti koefisien P(x) adalah 1
0 -7 6
dengan k = -3
1 0 -7 6
-3 -3 9
-6
+
1 -3
2 0
Hasil baginya: H(x) = x2 – 3x + 2
= (x –
1)(x – 2)
sehingga persamaan sukubanyak tsb dapat ditulis menjadi (x + 3)(x – 1)(x – 2) = 0.
Jadi akar-akar yang lain adalah x = 1 dan x = 2
Contoh 2:
Banyaknya akar-akar rasional dari persamaan x4 – 3x2 + 2
= 0 adalah….
a. 4 b. 3 c.
2 d.1
e.o
Jawab:
Karena persamaan sukubanyak berderajat 4, maka akar-akar rasionalnya
paling banyak ada 4 yaitu faktor-faktor bulat dari 2. Faktor-faktor bulat dari
2 adalah 1, -1, 2 dan -2
Dari 4 kemungkinan yang akan menjadi akar-akar rasional persamaan
sukubanyak tsb,
kita coba nilai 1
Koefisien x4
– 3x2 + 2 = 0 adalah 1,
0, -3, 0,
dan 2
1
0 -3 0
2
1 1 1 -2 -2
+
1 1 2 -2 0
Ternyata P(1) = 0,
berarti 1 adalah akar rasionalnya,
Selanjutnya kita
coba -1.
Koefisien hasil
bagi: 1,1,-2, dan -2
1 1 -2 -2
-1 -1 0
2
+
1 0
-2 0
Ternyata P(-1) = 0,
berarti -1 adalah akar rasionalnya, Sehingga:
(x – 1)(x + 1)(x2 –
2) = 0
(x2 – 2)
difaktorkan lagi menjadi (x - √2)(x + √2) = 0
Berarti akar yang
lain: √2 dan -√2, tapi bukan bilangan rasional.
Jadi akar-akar
rasionalnya hanya ada 2 yaitu 1 dan -1.
Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Sukubanyak
Jika akar-akar Persamaan Sukubanyak: ax3 + bx2
+ cx + d = 0 adalah x1, x2, dan x3 maka
x1 + x2
+ x3 = -b
a
x1.x2 + x1.x3
+ x2.x3 = c
a
x1.x2.x3
= -d
a
Contoh 1:
Jumlah akar-akar persamaan x3 – 3x2 +
2 = 0 adalah….
Jawab:
a = 1, b = -3, c = 0, d = 2
x1 + x2 + x3 = -b/a =
-3/1 = 3
Contoh 2:
Hasilkali akar-akar persamaan 2x3 – x2
+ 5x – 8 = 0 adalah….
Jawab:
a = 2, b = -1, c = 5, d = -8
x1.x2.x3 = c/a
= 5/2
Contoh 3:
Salah satu akar persamaan x3 + px2 –
3x – 10 = 0 adalah -2 Jumlah akar-akar persamaan
tersebut adalah….
Jawab:
-2 adalah akar persamaan x3 + px2 – 3x
- 10 = 0 → -2 memenuhi persamaan tsb.
sehingga: (-2)3 + p(-2)2 – 3(-2) - 10
= 0
-8 + 4p + 6 – 10 = 0
-8 + 4p + 6 –
10 = 0
4p
– 12 = 0 ®
4p = 12®
p = 3
Persamaan tersebut: x3
+ 3x2 – 3x – 10 = 0
Jumlah akar-akarnya: x1 + x2 + x3
= -b/a
= -3
Contoh 4:
Akar-akar persamaan x3 – 4x2 + x – 4 =
0 adalah x1, x2, dan x3. Nilai x12
+ x22 + x32 =….
x1 + x2 + x3 = 4
x1x2 + x1x3 + x2x3
= 1
Jadi:
x12 + x22 + x32
= (x1 + x2 + x3)2 - 2(x1x2
+ x1x3 + x2x3)
= 42 – 2.1
= 16 –
2